Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Intip Teknologi Kapal Pembersih Sampah Plastik "Neon Moon II" untuk Sungai Cisadane
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Coldplay yang digawangi oleh Chris Martin menggelar konser mereka di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Rabu (15/11). Chris dan tim berterima kasih untuk Jakarta dan menyumbangkan kapal pembersih sampah, Neon Moon II.

"@Coldplay terus mendukung misi The Ocean Cleanup untuk membersihkan lautan plastik dengan mengadopsi Interceptor kedua mereka, Interceptor 020, alias Neon Moon II, yang akan ditempatkan di Sungai Cisadane di Jakarta," akun Instagram @theoceancleanup.

Baca Juga:
Uji Coba Kedua Roket SpaceX Starship Meledak di Luar Angkasa

Hibah berupa kapal pembersih sampah, Neon Moon II merupakan dukungan Coldplay untuk menangani kerusakan lingkungan. Ocean Cleanup sendiri ialah organisasi yang mengembangkan teknologi untuk membersihkan sampah di perairan.

Menurut keterangan resmi theoceancleanup, sungai Cisadane termasuk dalam daftar sungai prioritas bagi pemerintah Indonesia dan The Ocean Cleanup, khususnya mengingat Joint Declaration yang disepakati sebagai bagian dari tuan rumah KTT G20 di Indonesia pada 2022.

Interceptor 020 menandai langkah untuk mencegat 80% plastik bocor ke lautan di seluruh dunia dan membantu Indonesia mencapai tujuannya untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70% pada 2025.

Kapal pembersih ini mengadopsi teknologi ramah lingkungan, karena mengandalkan 100% tenaga surya dan mampu mengekstraksi plastik secara mandiri. Selain itu, kapal ini juga mampu menyimpan sampah plastik ke dalam enam tempat sampah di tongkang terapung dalam sistem.

Baca Juga:
DARPA Kembangkan Teknologi untuk Transfer Energi Nirkabel dari Jarak Jauh

Interceptor Original merupakan bagian dari portofolio solusi skalabel dan berkelanjutan The Ocean Cleanup yang terus berkembang untuk menghilangkan plastik dari sungai di seluruh dunia. Kapal inovatif ini dipakai di berbagai negara seperti Malaysia, Vietnam, Republik Dominika, dan Amerika Serikat.

Hingga saat ini, kapal tersebut telah mencegah lebih dari 2 juta kilogram sampah mencapai lautan di seluruh dunia.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+