Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Jika Berani Kembali ke Tiongkok, Baidu Bakal "Tendang" Google
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Berbeda dengan Indonesia, Tingkok memiliki ekosistem dan aturan sendiri tentang teknologi bagi masyarakatnya, terutama soal penggunaan internet. Oleh karena itu, pemerintah setempat memblokir sejumlah layanan Google dan menggunakan buatan lokal, Baidu.

Baca juga:

Baidu Produksi Mini-Bus Autopilot, Bisa Nyetir Sendiri?

Mengutip dari TheVerge.com (07/08/2018), Google baru-baru ini sudah mengumumkan rencananya untuk bisa kembali lagi ke Tiongkok dan bersedia untuk menyesuaikan aturan-aturan yang berlaku di negara setempat. Namun hal tersebut tidak disambut dengan baik oleh pihak Baidu. "Jika Google memutuskan untuk kembali ke Tiongkok, kami sangat yakin bisa tetap mendominasi dan menjadi pemenang pasar lagi," pernyataan CEO Baidu, Robin Li melalui akun WeChat resminya.

Baca juga:

Gandeng Xiaomi, Google Hadirkan ARCore di Tiongkok

Di saat yang bersamaan, Li juga mengatakan bahwa sejumlah perusahaan teknologi asal Tiongkok sudah menunjukkan prestasi dan pertumbuhan yang pesat sejak Google meninggalkan Negeri Tirai Bambu itu pada tahun 2010 silam. Dominasi ini adalah modal berat Baidu cs untuk bertarung dengan Gogole di tanahnya sendiri. "Perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok sudah menjadi pemimpin di sini. Seluruh dunia kini menjiplak berbagai inovasi yang kami lakukan," lanjut Li.

Baca juga:

Google Tak Akan Rilis Android Q?

Setelah Google tak lagi digunakan di Tiongkok, Baidu sendiri berhasil menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar lokal. Bahkan, mereka saat ini sudah memiliki sejumlah layanan yang serupa dengan Google, seperti layanan mesin pencari, layanan komputasi awan, dan pengembangan terhadap teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence).

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun