Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Lagi-lagi, Proyek Ambisius Google Mangkrak!
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Walaupun amat digdaya di bisnis internet, Google ternyata kepayahan untuk merangsek ke sektor lainnya. Lihat saja, tak hanya satu dua cabang bisnis mereka yang gagal, sedari Motorola, Project Ara, Boston Dynamics, hingga yang terbaru, Project Tango. Melansir Gizchina (16/12/2017), Project Tango menambah daftar tersebut karena Alphabet Inc., perusahaan induk Google, bakal menghentikan support ke proyek tersebut. Proyek Google untuk menggarap Augmented Reality (AR) untuk perangkat mobile itu akan dilepaskan pada Maret 2018 mendatang.

Baca juga:

Google: 3 Miliar Lebih Akun Netizen Dalam Bahaya!

Namun, apakah ini artinya Google tidak mau lagi terlibat di sektor AR? Jawabannya adalah tidak. Sebab, Tango yang fokus ke hardware bakalan digantikan dengan inisiatif baru Google yang lebih berorientasi menyediakan solusi AR di bidang software bernama ARcore. Jika benar-benar hengkang dari ranah AR pun, Google akan rugi banyak. Pasalnya, Project Tango tahun 2016 sudah punya "jodoh", yakni Phab2 Pro dari Lenovo. Device itu adalah handset pertama yang bekerja dengan AR Tango memanfaatkan tiga kamera di belakangnya. Kehadiran Phab2 Pro lantas disusul oleh Asus ZenFone AR tahun ini.

Baca juga:

Aplikasi WhatsApp Palsu Beredar di Google Play Store, Korbannya Jutaan!

Ada kemungkinan, ARcore bakal mendongkrak penetrasi gadget pendukung AR. Soalnya, mereka bisa saja menciptakan peranti lunak yang lebih mudah atau murah untuk disematkan pada smartphone, tak hanya bergantung pada kehadiran sensor AR.

Baca juga:

Indonesia Pasar Potensial untuk Industri Edutech

Project Tango sendiri dimulai sejak 2014 lalu oleh Advanced Technology and Projects (ATAP) di bawah kendali Google. Teknologi yang mereka kembangkan adalah untuk memungkinkan perangkat seluler seperti smartphone dan tablet mendeteksi "dunia" maya di sekitarnya menggunakan GPS atau sinyal eksternal lainnya. Aplikasi yang bisa dikembangkan pun beragam, dari navigasi indoor, 3D mapping, dan tentunya AR atau jendela menuju dunia virtual.

SHARE:

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun

Microsoft "Rayu" Pengguna Windows 10 untuk Beli PC Copilot+