SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Tinggal beberapa bulan lagi, pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menggelar pesta demokrasi. Dan menjelang perhelantan akbar tersebut, Facebook ambil andil untuk bisa menjaga, mengawasi, serta memproteksi platformnya agar tidak menjadi sasaran para haters, teroris, dan ujaran kebencian lainnya. Dan Facebook punya cara sendiri untuk mewujudkannya.
Baca Juga: Indosat Ooredoo dan Facebook Angkat Inisiatif ‘Internet 101’
Mengutip dari TheVerge (21/09/19), Facebook dikabarkan baru saja merilis sejumlah fitur dan mengubah kebijakan penggunaan plaform pada media sosialnya. Melalui hal itu, Facebook ke depannya akan memberikan label khusus untuk membedakan mana postingan palsu dan mana yang resmi dari media pemerintahan. Fitur lainnya yang juga sudah diluncurkan bernama Facebook Protect. Melalui fitur ini, mereka mencoba untuk memberikan sejumlah keamanan ekstra untuk sejumlah akun resmi dari kandidat yang ikut dalam pemilu.Baca Juga: Facebook Indonesia Tunjuk Peter Lydian Sebagai Country Director
"Para peserta akan diminta untuk mengaktifkan otentifikasi dua langkah, dan akun mereka akan terpantau secara otomatis apakah ketika ada serangan siber, seperti login berkali-kali melalui tempat yang tidak biasa dan perangkat yang tidak terverifikasi", pernyataan resmi Facebook. Tak cuma itu, Facebook juga menempuh langkah lain, seperti menghapus akun yang dibuat oleh empat jaringan besar yang berbasis di Iran dan Rusia. Sebelumnya, mereka sendiri sempat menyesatkan para pengguna media sosial dengan menyamarkan identitas dan memposting berita politik yang berpotensi membuat suhu lebih 'panas'.