Technologue.id, Jakarta – Sebagai media sosial, Twitter tak cuma digunakan untuk membagikan kisah kehidupan sehari-hari dari masing-masing pemilik akunnya. Tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk membuat propaganda politik, dan konten yang berbau sara. Namun Twitter punya cara tersendiri untuk mengatasi hal tersebut. Mengutip dari TheVerge.com (21/02/2018), Twitter baru saja mengumumkan sebuah fitur baru yang membatasi pengguna untuk menggunakan sebuah aplikasi pihak ketiga untuk membuat tweet otomatis. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah spam dan bot menjelang musim politik yang semakin panas.
Baca juga:
Akhirnya, Twitter Raih Untung untuk Pertama Kalinya
Tak cuma itu, Twitter juga memblokir para developer untuk menggunakan berbagai sistem yang mampu memposting status secara bersamaan dari berbagai akun, baik yang kontennya sama persis maupun yang secara substansial isinya sama. Pemblokiran tersebut juga berlaku untuk aktivias like, retweet, dan follow dari beberapa akun secara bersamaan.Baca juga:
280 Karakter di Twitter Dinilai Mubazir
Pihak Twitter mengatakan bahwa berbagai hal yang dilakukannya itu merupakan langkah yang penting untuk memastikan platform mereka tetap dipercaya dimata pengguna, terlebih saat musim pemilu di Amerika Serikat bahkan ketika ada pemilu di bagian dunia lainnya.Baca juga:
Twitter Tak Lagi Sediakan Aplikasi Desktop untuk Platform Mac
Bulan lalu sendiri, Twitter sempat menemukan lebih dari 50 ribu akun dari Rusia yang mencoba untuk melakukan usaha propaganda melalui platformnya. Oleh karena itu, tak heran jika mereka kini cukup gencar untuk mencegah hal tersebut agar tak terjadi lagi.