Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Komisi Komunikasi Telusuri Pelanggaran Huawei dan ZTE
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat tengah menyelidiki dugaan pelanggaran oleh sejumlah perusahaan telekomunikasi Tiongkok, termasuk Huawei, ZTE, dan China Telecom. Penyelidikan ini bertujuan untuk memastikan apakah perusahaan-perusahaan tersebut berupaya menghindari pembatasan operasional yang telah ditetapkan di AS.​

Pada dokumen yang dipublikasikan di situs resminya, FCC mencurigai beberapa perusahaan ini mungkin masih beroperasi di AS. Padahal, sebelumnya perusahaan- perusahaan itu telah mendapat larangan secara resmi dari otoritas terkait.

Dilansir Engadget, komisi federal mencurigai mereka beroperasi dengan cara-cara yang melanggar aturan atau tersembunyi. Cara tersebut dinilai otoritas keamanan berpotensi menimbulkan risiko keamanan nasional.

Penyelidikan ini mencakup permintaan informasi dan, dalam beberapa kasus, panggilan pengadilan untuk mendapatkan rincian operasi mereka di AS serta kemungkinan bantuan dari perusahaan lain. Langkah ini merupakan bagian dari upaya FCC untuk menutup celah yang memungkinkan aktor yang didukung negara asing menghindari aturan AS.​

Sebelumnya, pada November 2022, FCC telah melarang penjualan peralatan telekomunikasi baru yang dibuat oleh Huawei dan ZTE, dengan alasan risiko keamanan nasional.

Pada November 2024, Huawei mengajukan permohonan kepada hakim federal AS untuk membatalkan sebagian besar dakwaan terhadap mereka, yang menuduh perusahaan tersebut mencoba mencuri rahasia teknologi dari pesaing Amerika dan menyesatkan bank tentang aktivitas bisnis di Iran.

Dalam permohonannya, Huawei berpendapat bahwa tidak ada bukti konspirasi dan melihat dakwaan tersebut sebagai bagian dari "China Initiative" Departemen Kehakiman yang tidak berdasar.

Selain itu, pada Februari 2025, FCC memajukan rencana lelang spektrum nirkabel untuk mendanai penghapusan peralatan Huawei dan ZTE dari jaringan telekomunikasi AS. Negara itu mengalokasikan hampir USD3,1 miliar untuk menjalankan program tersebut.​

Langkah-langkah ini mencerminkan kekhawatiran berkelanjutan AS terhadap potensi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan telekomunikasi Tiongkok dan upaya untuk memastikan bahwa peralatan yang dianggap tidak aman tidak digunakan dalam jaringan komunikasi AS.

SHARE:

Motorola Razr 60 Ultra Muncul di TENAA, Lebih Jumbo, Bodi Tetap Ramping

Oppo Find X8 Ultra dan Kawan-Kawan Siap Debut, Bakal ke Indonesia?