Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Korban Malware Spring Dragon di Indonesia Terbanyak Nomor Dua di Dunia
SHARE:

Technologue.id, Jakarta –  Tahun ini, sepertinya serangan malware masih belum ingin cepat-cepat mereda. Setelah Wannacry dan Petya, kini malware mayor kembali terdeteksi. Di awal tahun 2017, para ahli Kaspersky Lab mencatat adanya peningkatan aktivitas kelompok peretas (APT) yang disebut Spring Dragon. Komplotan yang juga dikenal sebagai LotusBlossom itu seperti fokus menyerang organisasi, pemerintahan, dan lembaga pendidikan tinggi di Asia. Kendati ancaman ini sudah terdeteksi sedari tahun 2012, tetapi aktivitasnya terus naik dalam beberapa tahun terakhir. Dari penjelasan Kaspersky Lab lewat rilis persnya (11/07/17), di awal tahun ini, jumlah serangan Spring Dragon terbanyak ditemukan di Taiwan. Namun, yang cukup mencengangkan adalah Indonesia berada di nomor dua di daftar tersebut. Negara Asia lain, yakni Vietnam, Filipina, Makau, Malaysia, Hong Kong dan Thailand, baru menyusul di belakang. Nah, dari tinjauan tim Kaspersky Lab terhadap 600 contoh malware Spring Dragon, mereka terpantau menggunakan "persenjataan" yang beragam, mencakupi pelbagai modul backdoor dengan karakteristik dan fungsionalitas yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan penyerang untuk melakukan sejumlah aktivitas jahat di mesin korban - terutama spionase siber. "Organisasi dan perusahaan perlu meningkatkan dan mengelola risiko demi keberlangsungan reputasi serta layanan. Kerugian ata-rata dari sebuah serangan yang ditargetkan mendekati USD 1.000.000 (sekitar Rp13,3 miliar) dan tidak termasuk dampak reputasi. Jika terjadi serangan siber, investasi yang cukup besar harus dikeluarkan sebagai bentuk respons yang mendesak guna memperbaiki perangkat lunak dan infrastruktur," kata General Manager ANZ, Anastasia Para Rae pada Technologue.id secara tertulis. Untuk melindungi data pribadi atau perusahaan dari serangan siber, Kaspersky Lab menyarankan langkah pengamanan seperti tidak membuka dokumen yang mencurigakan atau mengklik tautan yang berpotensi mengandung infeksi serta menerapkan solusi keamanan berlapis canggih yang mencakup semua jaringan, sistem dan endpoints.   Baca juga: Waspada, Malware Baru Ini Berpotensi Gemparkan Jagat Maya Lagi! Sebanyak 880 Aplikasi Android Terjangkit Malware ‘Xavier’ 36 Juta Perangkat Android Terinfeksi Malware Judy

SHARE:

Meta Tingkatkan Fitur Panggilan Video di Aplikasi Messenger

Ini Alasan Microsoft Hentikan Update Windows 11 di PC