Technologue.id, Jakarta - Larangan aplikasi TikTok di Amerika Serikat masih dipertimbangkan. Namun di sisi lain, Microsoft justru berminat untuk mengakuisisi TikTok dari perusahaan China ByteDance.
Menurut sebuah tweet unggahan Charles Gasparino dari Fox Business Network, ia menyebut bahwa Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi aplikasi video singkat tersebut.
Baca Juga:
Perusahaan Bank AS Larang Karyawan Main TikTok
Gasparino mengatakan, Presiden AS Donald Trump akan mendorong Bytedance untuk melepaskan saham TikTok di bagian AS.
Gedung Putih telah mempertimbangkan menempatkan ByteDance pada "daftar entitas" yang secara efektif akan melarangnya melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan AS.
Berdasarkan laporan dari Bloomberg (31/7/2020), TikTok membela diri dengan mengklaim bahwa meskipun perusahaan induknya ByteDance, namun mereka adalah perusahaan yang berbasis di AS.
Sebelumnya, pemerintah AS menuduh TikTok telah menjadi platform yang menyesatkan, karena dapat digunakan untuk memata-matai AS dengan menggunakan data yang telah diperolehnya dari para penggunanya.
Baca Juga:
Merasa Difitnah, Bos TikTok Marah-marah ke Facebook
Dalam iklan kampanye pemilihan ulang Presiden AS Donald Trump menyiratkan sejumlah orang China memata-matai pengguna Amerika.
Menurut seseorang dalam perusahaan yang tidak ingin disebut namanya, pendekatan untuk membeli TikTok kini berada pada tahap awal, dan tidak jelas apakah Microsoft akan berhasil mengambil alih karena transaksi yang dilakukan menghadapi banyak rintangan.
Banyak pihak tertarik untuk memperoleh TikTok dan prosesnya masih dalam tahap awal. Microsoft dan TikTok menolak berkomentar.