Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
NetApp: Ini 5 Trend IT di Tahun 2018
SHARE:

  1. Data akan bertumbuh lebih cepat
Bukan rahasia bahwa data telah menjadi sangat dinamis dan dihasilkan dalam laju yang tak pernah bisa dibayangkan, yang sangat melebihi kemampuan untuk memindahkan data. Namun, daripada memindahkan data, aplikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk memproses data perlu dipindahkan menuju data, dan hal ini memiliki implikasi untuk arsitektur baru seperti edge computing, core computing dan cloud computing. Di masa depan, jumlah data yang dicerna di pusat jaringan atau core, akan selalu lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah data yang dihasilkan di tepian jaringan atau edge. Namun hal ini tidak terjadi tanpa sengaja. Hal ini harus dimungkinkan secara hati-hati untuk memastikan data yang tepat disimpan dan dipertahankan untuk pengambilan keputusan nantinya. Sebagai contohnya, produsen mobil otonom tengah menambahkan berbagai sensor yang dapat menghasilkan begitu banyak data hingga tidak ada jaringan yang cukup cepat antara mobil tersebut dan data center, untuk memindahkan data. Secara historis, perangkat-perangkat yang berada di tepian jaringan atau edge, belum pernah menghasilkan banyak data, namun sekarang dengan sensor yang berada di mana-mana, mulai dari mobil, thermostat sampai perangkat wearable, data dari tepian jaringan akan bertumbuh dengan sangat cepat dan melampaui kapasitas koneksi ke pusat jaringan. Mobil otonom dan perangkat tepian jaringan lainnya memerlukan analisa secara real-time di tepian jaringan untuk dapat membuat keputusan-keputusan penting di saat itu juga. Alhasil, kita akan memindahkan aplikasi ke arah data.

Baca juga:

Begini Cara Mewaspadai Adanya Penyusup di Grup WhatsApp

  1. Evolusi Big Data menjadi Huge Data
Seiring pesatnya pertumbuhan akan tuntutan untuk menganalisa sejumlah rangkaian daya yang besar, kita perlu memindahkan data lebih dekat dengan sumber daya komputasi. Presistent Memory merupakan hal yang memungkinkan proses komputasi ultra-low latency tanpa kehilangan data; dan tuntutan akan latency ini pada akhirnya akan memaksa arsitektur piranti lunak untuk merubah dan menciptakan kesempatan data driven baru untuk bisnis. Teknologi flash telah menjadi topik hangat di industri, namun, piranti lunak dimana teknologi ini berjalan, tidak benar-benar berubah, hanya menjadi lebih cepat. Hal ini didorong oleh evolusi peran TI dalam suatu organisasi. Di masa lalu, fungsi utama TI adalah untuk mengotomasi dan mengoptimalkan proses-proses seperti pemesanan, penagihan, piutang, dan lainnya. Sekarang, TI merupakan bagian integral untuk memperkaya hubungan pelanggan dengan menawarkan layanan-layanan yang bersifat always-on, aplikasi mobile, dan rich web experience. Langkah selanjutnya akan menjadi bagaimana memonetisasikan data yang dikumpulkan melalui berbagai sensor dan perangkat untuk menciptakan kesempatan bisnis baru. Dan tahapan ini yang akan memerlukan arsitektur aplikasi baru uang didukung dengan teknologi seperti Persistent Memory.

Baca juga:

Hitachi Vantara: AI dan Block Chain Mendominasi Tren IT 2018

  1. Kemunculan decentralized immutable mechanism dalam mengelola data
Mekanisme untuk mengelola data dalam cara yang dapat dipercaya, tetap dan yang betul-betul terdistribusi tanpa adanya wewenang dari pusat akan muncul dan memiliki dampak yang mendalam terhadap data center. Blockchain merupakan contoh utama dari hal ini. Mekanisme desentralisasi seperti blockchain menantang pengertian tradisional akan perlindungan dan pengelolaan data. Karena tidak adanya titik kendali terpusat, seperti halnya server-server yang terpusat, maka tidak memungkinkan untuk merubah atau menghapus informasi yang ada dalam sebuah blockchain dan seluruh transaksi tidak dapat diubah. Hal ini dapat dipertimbangkan serupa sistem biologis. Anda memiliki sejumlah organisme kecil dan masing-masing dari mereka mengetahui apa yang harus mereka lakukan tanpa berkomunikasi dengan hal lain atau diperintah. Lalu anda melemparkan serangkaian nutrisi; dalam hal ini, data. Nutrisi-nutrisi ini mengetahui apa yang harus dilakukan dan mulai beroperasi secara kooperatif, tanpa adanya kendali terpusat. Seperti halnya terumbu karang. Data center dan aplikasi sekarang ini beroperasi seperti tanah pertanian yang dikelola secara komersil, dengan satu titik pusat kendali yang mengelola lingkungan disekelilingnya. Decentralized immutable mechanism untuk mengelola data akan menawarkan layanan-layanan mikro yang dapat digunakan data untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang diperlukan. Layanan-layanan mikro dan data akan bekerja secara kooperatif, tanpa adanya kendali yang dikelola secara terpusat.

Prev Next Page 2 of 2
SHARE:

RUPS: XL Axiata Umumkan Dividen Rp635,5 Miliar dan Ubah Susunan Direksi

First Impression Jajal Mobil Listrik Wuling Cloud EV, Teknologinya Makin Canggih