SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Hari ini (02/07/2018) sejak pukul 06.00 sampai 21.00 WIB, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menguji perluasan kawasan kendaraan ganjil-genap. Uji coba yang akan dilangsungkan penuh sampai 31 Juli 2018 di rentang waktu yang sama ini merupakan persiapan pemerintah dalam pelaksanaan Asian Games 2018.
Baca juga:
Facebook Incar Hak Siar Liga Inggris
Sayangnya, pembatasan selama 15 jam ini banyak disambut negatif oleh netizen. Pembatasan kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil-genap ini dinilai mengganggu mobilitas rutin masyarakat ibu kota. Salah satu yang mengungkap keluhan ini adalah pengguna Twitter dengan akun @AdibHidayat, yang menceritakan meeting temannya sampai dibatalkan. [embed]https://twitter.com/AdibHidayat/status/1013720611225391105[/embed]Baca juga:
Selain Instagram, Berikut 5 Medsos yang Punya 1 Miliar Pengguna
Warganet lain seperti @tedi_ms menilai aturan ini tak ubahnya memindahkan kemacetan di jalur lain. Tedi mempertanyakan efektifitas aturan ganjil-genap ke akun @TMCPoldaMetro, tetapi tak ada penjelasan yang ia terima. [embed]https://twitter.com/tedi_ms/status/1013672632384831488[/embed] Customer layanan transportasi online pun mau tak mau harus beradaptasi dengan aturan ini. @phelish sore ini menceritakan bagaimana mitra angkutan on-demand-nya menolak pesanannya dengan alasan aturan ganjil-genap. Padahal, kata dia, mitra tersebut memiliki plat nomor genap yang hari ini sedang berlaku. [embed]https://twitter.com/phelish/status/1013726908511481858[/embed]Baca juga:
Akan tetapi, netizen seperti Luthfia Rizki memandang bahwa momentum ini sejatinya bisa menjadi awal perubahan sosial untuk beramai-ramai menggunakan transportasi publik. Pemerintah sejatinya juga tak berpangku tangan, karena mereka telah memberi kemudahan dengan bekerja sama dengan aplikasi navigasi Waze untuk menuntun masyarakat ke rute yang sesuai dengan peraturan ganjil-genap yang sedang berlaku. [embed]https://twitter.com/luthfiew/status/1012596288423161856[/embed]