"Kita harus menunggu beberapa saat untuk melihat dengan tepat di mana puing-puing roket itu jatuh. Tetapi fakta bahwa kecelakaan itu terjadi sama sekali tidak mencerminkan China dan program luar angkasanya," kata para ahli.
Musibah ini disayangkan para ahli pelacakan roket. "Seharusnya ada beberapa bahan bakar yang tersisa di kapal (roket) agar roket masuk kembali ke atmosfer secara terkontrol," jelas Darren McKnight, rekan teknis senior di perusahaan pelacakan LeoLabs di California.
Baca juga:
Astronaut Cetak Sejarah Bikin Video Tiktok Pertama di Luar Angkasa
Administrator NASA Bill Nelson menyuarakan sentimen serupa. "RRC tidak membagikan informasi lintasan spesifik roket Long March 5B yang jatuh kembali ke Bumi," kata Nelson.
"Semua negara penjelajah luar angkasa harus mengikuti praktik terbaik yang sudah ada, dan melakukan bagian mereka untuk membagikan jenis informasi ini sebelumnya untuk memungkinkan prediksi yang andal tentang potensi risiko dampak puing. Terutama untuk kendaraan angkat berat, seperti Long March 5B, yang membawa risiko signifikan korban jiwa dan harta benda,” pungkasnya.