Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Ransomware Terbaru Mulai Incar NAS
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Peneliti Kaspersky telah mengidentifikasi jenis baru serangan ransomware yang semakin populer. Dengan menargetkan Network Attached Storage (NAS), itu menimbulkan risiko baru untuk data cadangan yang biasanya disimpan pada perangkat tersebut. Sebelumnya, enkripsi ransomware yang menargetkan NAS hampir sangat sulit dibuktikan secara umum, namun pada tahun ini saja Kaspersky telah mendeteksi sejumlah keluarga ransomware terbaru yang hanya berfokus pada NAS.

Baca Juga:

Solusi Kaspersky Bentengi Perusahaan dari Intaian Drone Ilegal

"Tren ini tidak mungkin pudar, karena vektor serangan ini terbukti sangat menguntungkan bagi para pelaku kejahatan siber, terutama ketidaksiapan para pengguna, karena bagi mereka teknologi ini sangat dapat diandalkan. Oleh karena itu, konsumen dan terutama para pengguna bisnis harus tetap berhati-hati ketika melindungi data mereka.” kata Fedor Sinitsyn, peneliti keamanan di Kaspersky. Selama Q3 2019, produk Kaspersky mendeteksi dan memblokir serangan ransomware enkripsi pada 229.643 pengguna produk Kaspersky, ini 11% lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun jumlah total pengguna yang terpengaruh mengalami sedikit penurunan, laporan menunjukkan bahwa jumlah modifikasi ransomware enkripsi terbaru tumbuh dari 5.195 di Q3 2018 menjadi 13.138 di Q3 2019, ini merupakan peningkatan sebesar 153%. Pertumbuhan ini menandakan ketertarikan para pelaku kejahatan siber pada jenis malware tersebut sebagai sarana untuk memperkaya mereka.

Baca Juga:

Kaspersky Kuasai Pasar Security Software di Indonesia

Untuk Negara Indonesia di Q3 2019 sendiri, terdapat 2,26% pengguna yang terinfeksi ransomware (di antara para pengguna produk Kaspersky dengan deteksi malware jenis apa pun). Jumlah ini mengalami penurunan 0,01%, di mana 2,27% pengguna terinfeksi ransomware pada periode yang sama di tahun lalu. Jumlah ini juga sekaligus menempatkan Indonesia pada peringkat ke-23 secara global dalam hal deteksi ransomware di Q3 2019. Pada saat yang sama, keluarga Trojan WannaCry bertahan di tempat pertama di antara Trojan paling populer, dengan lebih dari seperlima pengguna yang diserang telah menjadi target oleh malware yang teridentifikasi sebagai bagian dari salah satu kelompok ini. Tiga paling populer yang menyumbang serangan cryptors kepada hampir separuh pengguna adalah Trojan-Ransom.Win32.Wanna (20,96% pengguna terserang), Trojan-Ransom.Win32.Phny (20,01%) dan Trojan-Ransom.Win32.GandCrypt (8,58%).

SHARE:

Tren Belanja Online Masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2024

Startup Energi Terbarukan Xurya Lolos Sertifikasi B Corp