Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Sebut Covid-19 Tidak Berbahaya, Facebook Hapus Postingan Donald Trump
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Facebook menghapus postingan terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara keliru mengatakan bahwa virus Corona tidak mematikan ketimbang flu biasa.

Trump menulis status di di Facebook dan Twitter, pada Selasa, 7 Oktober 2020, yang berisikan informasi tiap tahunnya ada ribuan orang meninggal karena flu meskipun sudah ada vaksin. Hal tersebut, kata dia, tidak menghalangi warga AS untuk beraktivitas. Dengan demikian, hal serupa bisa berlaku untuk Covid-19.

"Apakah kemudian kami perlu menutup negara ini? Tidak karena kita sudah belajar hidup bersamanya, sama seperti kita belajar untuk hidup bersama Covid-19 yang tidak lebih berbahaya," tulis Trump.

Baca Juga:
Twitter Ancam Tutup Akun Sumpahi Kematian Donald Trump Akibat Covid-19

Facebook mengonfirmasi kepada CNN (6/10/2020) bahwa postingan itu dihapus karena melanggar kebijakan platform media sosial raksasa itu imbas misinformasi virus corona Covid-19.

Trump menyebut bahwa lebih dari 100.000 orang meninggal karena flu setiap tahun, sementara jumlah sebenarnya antara 24.000 dan 62.000 kematian di Amerika dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai perbandingan, virus corona telah menewaskan lebih dari 210 ribu orang sejak Maret 2020 di Amerika Serikat.

Jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu berkomitmen bakal melenyapkan segala informasi palsu mengenai Covid-19, misalnya mengenai lokasi dan tingkat keparahan wabah ini.

Baca Juga:
Kampanye Pemilu Presiden Bikin Donald Trump Positif COVID-19?

Penghapusan unggahan Trump sejatinya bukan pertama kali. Di bulan Agustus lalu, dalam postingan video wawancaranya dengan Fox News, Trump secara keliru mengklaim bahwa anak-anak hampir kebal dari Covid-19. Pria berusia 74 tahun itu mengatakan anak-anak memiliki sistem kekebalan yang jauh lebih kuat daripada orang dewasa.

Namun, video itu tak lama dihapus oleh Facebook. Juru bicara Facebook mengatakan video yang diunggah Trump menyertakan klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19. Facebook menilai video itu melanggar kebijakan perusahaan seputar kesalahan informasi Covid yang berbahaya.

Selain di Facebook, pernyataan itu juga ditulis di Twitter oleh Trump. Bedanya, Twitter tidak menghapus tweet dengan pesan yang sama, tetapi menambahkan label peringatan dan membatasi interaksi dengan postingan tersebut.

SHARE:

Ini Alasan Departemen Kehakiman AS Tuntut Google Jual Chrome

Google Pixel Model Lawas Bisa Unduh Versi Android 16