Technologue.id, Jakarta - Miliarder teknologi Jack Ma menghilang dari sorotan publik selama lebih dari dua bulan. Pria yang sempat menjadi orang terkaya di China itu menghilang setelah berseteru dengan pemerintah.
Jack Ma tak lagi muncul sebagai juri di acara TV Africa’s Business Heroes yang membantu para wirausahawan pemula asal Afrika untuk mendapatkan modal sebesar US$ 1,5 juta. Ia juga dikeluarkan dari video promosi acara tersebut.
"Karena konflik jadwal, Tuan Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panel juri Africa’s Business Heroes awal tahun ini (2020)," kata juru bicara Alibaba dikutip New18 pada Senin (4/1/2020).
Baca Juga:
China Semakin Besar, Bos Snapchat Minta Pemerintah AS Membuka Mata
Tak hanya menghilang dari layar kaca, Jack Ma juga menghilang dari media sosial Twitter. Padahal secara rutin ia kerap menyampaikan idenya lewat cuitan, ia bahkan sempat mencuit tak sabar ingin bertemu para kontestan.
Jack Ma sendiri dijegal karena telah mengkritik regulator China dan bank-bank milik negara. Ia menyerukan reformasi sistem yang telah menghambat inovasi bisnis selama ini.
Seruan itu membuat marah pemerintah China, kritik tersebut dianggap sebagai serangan terhadap otoritas Partai Komunis. Jack Ma pun mendapat tekanan yang luar biasa yang mengakibatkan kegiatan bisnisnya melemah.
Baca Juga:
China Sukses Nyalakan Matahari Buatan
Untuk diketahui, China memang terkenal keras pada para pengkritik. Pada Maret 2020 lalu seorang pengusaha properti Ren Zhiqiang menyebut presiden Xi Jinping seorang 'badut' terkait penanganan virus corona.
Setelah kritik tersebut dilontarkan, Ren menghilang selama enam bulan. Kemudian muncul kabar bahwa ia telah dijatuhi hukuman 18 tahun penjara dengan tuduhan korupsi.