Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Sony Siapkan Layanan Taksi Online Sendiri
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Kurang bertaji di industri smartphone, Sony sepertinya menyasar pasar lain untuk mencari pemasukan. TheVerge.com (20/02/2018) menuliskan kalau perusahaan asal Jepang itu tengah mengincar industri ridesharing. Disebutkan bahwa Sony bermitra dengan Daiwa Motor Transportation dan lima perusahaan taksi lokal di Jepang lain untuk membuat sistem taksi on-demand baru. Kelima perusahaan itu adalah Green Cab, International Motor, Kusumi Transportation, Checker Cab Radio Cooperative Association, dan Hinomaruku Transporation. Platform tersebut mirip dengan apa yang sudah ada dan banyak saat ini, seperti Uber, Grab, ataupun Go-Jek.

Baca juga:

Grab Segera Caplok Uber?

Keunikan dari aplikasi ini disebut ada pada diadopsinya artificial intelligence (AI). Fungsinya untuk memprediksi mobilitas taksi yang dipesan secara lebih baik, dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas, cuaca, hingga event atau keramaian lokal. Selain itu, Sony juga ingin membuat platform taksi online-nya ini tertutup. Sebab, mereka mencanangkan platform yang memungkinkan operator taksi lain turut terlibat.

Baca juga:

Aplikasi Uber Tiruan Sedang Incar Data-data Berharga Anda!

Perusahaan anyar Sony dan kawan-kawan ini kabarnya akan lahir bersamaan dengan layanan pembayarannya pula. Diharapkan, 10.000 armada dari enam perusahaan taksi di atas bisa memanfaatkan layanan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan Tokyo.

Baca juga:

Mengapa Hacker Tergiur Retas Layanan Ridesharing Seperti Uber?

Market taksi di Jepang saat ini memiliki nilai 16 miliar USD (sekitar Rp229 triliun). Dari nominal itu, perusahaan seterkenal Uber saja hanya menguasai 1 persen darinya. Namun, memang pasar ridesharing di Jepang amat besar dengan pemain meliputi JapanTaxi dan Line.

SHARE:

Digimap Resmikan Konsep Toko Apple Premium Partner Pertama di Jakarta

100 Hari Menkomdigi, Pengamat Ingatkan Pembentukan Lembaga Perlindungan Data Pribadi