Technologue.id, Jakarta - Bos Twitter, Elon Musk mengatakan media sosial yang diakuisisinya pada Oktober 2022 mengalami kerugian karena penurunan pendapatan iklan sebesar 50%.
Elon Musk menjawab tweet terkait saran bisnis dan ia mengatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan tengah merugi. "Kami masih memiliki arus kas negatif, karena (sekitar) 50 persen penurunan pendapatan iklan ditambah beban utang yang berat," kata Musk.
Baca Juga:
Xiaomi Segera Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya
“Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan yang lain,” pungkasnya.
Sejak ia mengambil alih Twitter dalam kesepakatan USD44 miliar musim gugur lalu, Musk telah mencoba meyakinkan pengiklan yang khawatir tentang pemecatan eksekutif, PHK yang meluas, dan pendekatan untuk moderasi konten. Beberapa pengguna terkenal yang telah dilarang juga diizinkan kembali ke situs.
Pada April, Musk mengatakan sebagian besar pengiklan yang pergi telah kembali dan perusahaan mungkin menjadi arus kas positif pada kuartal kedua.
Sedangkan pada Mei, dia mempekerjakan CEO baru, Linda Yaccarino, seorang eksekutif NBCUniversal yang memiliki ikatan mendalam dengan industri periklanan.
Namun sejak saat itu, Twitter membuat marah beberapa pengguna dengan memberlakukan batasan baru tentang berapa banyak tweet yang dapat mereka lihat dalam sehari, dan beberapa pengguna mengeluh bahwa mereka dikunci dari situs.
Baca Juga:
Huawei MatePad Air Resmi Meluncur, Ini Spesifikasi dan Harganya
Musk mengatakan pembatasan diperlukan untuk mencegah pengikisan data yang berpotensi berharga secara tidak sah.
Twitter juga mendapat pesaing baru bulan ini ketika pemilik Facebook Meta meluncurkan aplikasi yang berfokus pada teks, Threads, dan memperoleh puluhan juta pendaftar dalam beberapa hari. Twitter menanggapi dengan mengancam tindakan hukum.