Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Twitter Jajal Fitur Belanja
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Fitur belanja tampaknya akan mulai tersedia di media sosial Twitter. Konsultan media sosial Matt Navarra baru saja mengkonfirmasinya.

Melalui sebuah cuitan, Matt memperlihatkan tampilan fitur. Ia menyebut fitur ini akan segera meluncur untuk para pengguna pengguna Android di Qatar.

Fitur belanja Twitter akan mengarahkan pengguna ke sebuah tautan ke dalam halaman e-commerce. Twitter juga akan menyertakan tombol belanja dan juga detail produknya.

Baca Juga:

Clubhouse Punya Saingan Baru, Twitter Resmi Perkenalkan “Spaces”


"Twitter card baru ini sedang diuji untuk tweet yang berisi tautan ke halaman produk di situs web toko," cuitnya dikutip dari TechCrunch, Selasa (9/3/2021).

Tak hanya Matt, kehadiran fitur belanja juga telah dikonfirmasi oleh Twitter sendiri. Dengan gamblang perusahaan menyebut fitur belanja diperuntukkan untuk tweet organik yang berfokus pada e-commerce.

Fitur baru ini dinilai sebagai bagian dari inovasi Twitter sebagai platform pembuat konten. Nantinya, pengguna mendapatkan akses khusus dari following-nya seperti newsletter, konten eksklusif, lencana pendukung, hingga penawaran lainnya.

Baca Juga:

Nilai Cuitan Pertama Bos Twitter Tembus Rp 36 M


Bruce Falck, Twitter Revenue Lead mengatakan pihaknya sudah mulai mencari cara untuk mendukung perdagangan di Twitter. Melalui fitur ini, Twitter ingin memudahkan penggunanya untuk berinteraksi dengan brand favoritnya dan memudahkan mendapat produk tersebut.

"Kami tahu orang-orang datang ke Twitter untuk berinteraksi dengan brand dan mendiskusikan produk favorit mereka. Bahkan, mungkin bisa dilihat beberapa bisnis yang telah mengembangkan cara-cara kreatif untuk memungkinkan penjualan di platform kami," pungkasnya.

SHARE:

Kredit Mobil untuk Kaum Milenial Berpenghasilan di Bawah UMR, Ini Tipsnya

Cisco: Hanya 12% Perusahaan Miliki Kesiapan "Mature" Hadapi Risiko Cyber Security