Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Vendor Android Ramai-ramai Sindir Apple
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Apple belakangan sedang disorot oleh sebagian penggunanya. Pasalnya, beberapa dari pemakai iPhone mencurigai raksasa Cupertino itu tengah melancarkan strategi yang merugikan customer untuk mendorong adopsi iPhone model terbaru. Dengan gamblang, Apple sejatinya telah membantah hal tersebut. Penurunan performa yang terjadi pada perangkat di antaranya iPhone 6, 6s, dan iPhone SE, itu memanglah fitur yang mereka siapkan dalam iOS untuk mengantisipasi device mati mendadak akibat baterai yang tak lagi prima.

Baca juga:

Dituding Paksa User untuk Beli iPhone Baru, Begini Bantahan Apple

Di sisi lain, produsen smartphone yang notabene adalah kompetitor Apple di pasaran menganggap momen ini adalah kesempatan mereka untuk mencuri perhatian para konsumen Apple. Ya, HTC, Motorola, LG, hingga Samsung beramai-ramai menyatakan bahwa mereka tak akan pernah dengan sengaja memperlambat kinerja ponsel dengan alasan apa pun. Juru bicara Motorola, misalnya, mengatakan pada TheVerge.com (28/12/2017), "Kami tidak mengontrol performa CPU berdasarkan usia baterai." Senada dengan Motorola, perwakilan Samsung juga berkata pada PhoneArena.com (29/12/2017), "Kami tidak mengurangi kinerja CPU melalui pembaruan perangkat lunak selama siklus hidup ponsel."

Baca juga:

iPhone Lawas Anda Jadi Lemot? Menurut Apple Ini Sebabnya

Tanpa mengesampingkan komitmen vendor-vendor Android tersebut, sebenarnya komparasi dengan Apple tidak apple-to-apple. Perusahaan yang dibesarkan oleh Steve Jobs itu memproduksi sendiri hardware dan software smartphone-nya, tidak seperti Android yang kebanyakan bukan bikinan Google (kecuali Pixel).

Baca juga:

Benarkah Nokia 9 Pakai Desain Bezel-less dan Dual-Camera?

Menurut Anda, cara Apple ini sudah tepat atau belum?  

SHARE:

Xiaomi Tuntaskan Update HyperOS untuk Redmi Note 13 Series

Protes Kerja Sama Cloud dengan Israel Senilai Rp19,5 Triliun, 9 Pekerja Google Ditangkap