Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Vendor Ponsel China Sekongkol Lawan Google Play Store
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Google Play Store, toko aplikasi untuk ponsel Android dikabarkan akan segera mendapatkan saingan. Pasalnya, empat produsen ponsel asal China yaitu Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi tengah bersekongkol menyiapkan toko aplikasi juga. Dilansir dari The Verge pada Sabtu (8/2/2020), toko aplikasi yang digadang akan menyaingi Google Play Store tersebut bernama Global Developer Service Alliance (GDSA). Nantinya, GDSA ini akan meminimalisir dominasi Google Play Store dalam penyediaan aplikasi.

Baca Juga: Berumur 15 Tahun, Google Maps Punya Logo dan Fitur Baru

Vendor-vendor asal China sendiri selama ini dianggap kekurangan aplikasi buatan pihak ketiga di toko aplikasi mereka masing-masing. Hal ini yang mendorong ke empat vendor asal China tersebut untuk bekerja sama dalam membuat platform pesaing Google Play Store. Selain itu, kerja sama ini juga bertujuan untuk memudahkan pengembang aplikasi game, musik, film, dan aplikasi lain dalam memasarkan aplikasi mereka di luar platform Google. Dengan demikian, para pengembang akan memiliki pasar yang lebih besar dari sebelumnya. GDSA berkomitmen untuk menyediakan layanan termasuk distribusi konten, dukungan pengembangan, operasi pemasaran, promosi merek, dan monetisasi kepada pengembang global. Target pasar GDSA adalah negara-negara di mana vendor asal China mendominasi, seperti India, Indonesia, India, Malaysia, Spanyol, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Rusia.

Baca Juga: Tencent Diduga Bongkar Data Korban Virus Corona Sebenarnya

Dengan adanya kerja sama ini juga diharapkan akan menghindari ketergantungan vendor-vendor ponsel dari layanan Google dan Play Store. Dimana Huawei sendiri hingga saat ini belum bisa memakai Google Play Store sebagai platform aplikasi bagi penggunanya. Dikabarkan GDSA ini akan diluncurkan pada bulan Maret 2020 mendatang. Namun, belum diketahui pasti apakah akan benar terlaksana mengingat wabah virus Corona sedang melanda negeri tirai bambu tersebut.

SHARE:

Tren Belanja Online Masyarakat pada Ramadan-Lebaran 2024

Startup Energi Terbarukan Xurya Lolos Sertifikasi B Corp