Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Papua menantikan pembangunan jaringan Indosat dan XL Axiata
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Masyarakat Papua dan Indonesia bagian timur lainnya selama ini menikmati layanan telekomunikasi berkat jaringan Telkomsel. Mereka berharap bisa mendapat layanan dari operator lainnya seperti Indosat Ooredoo dan XL Axiata serta mengajak keduanya membangun jaringan di wilayahnya. "Kami merindukan Indosat dan XL untuk ikut membangun jaringan telekomunikasi di Kabupaten Pegunungan Bintang. Sebab telekomunikasi sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat di Pegunungan Bintang, sesuai dengan Nawa Cita Presiden Jokowi," pinta Untung Eka Priya, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pegunungan Bintang. Kabupaten Pegunungan Bintang yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini ternyata masih terisolasi dan memiliki keterbatan soal pembangunan infrastruktur. Padahal infrastruktur di Kabupaten Pegunungan Bintang amat penting melihat kondisi medan yang berat dan posisi strategisnya di bagian tengah Pulau Papua dan berbatasan dengan Papua Nugini. "Namun kendala infrastruktur di Kabupaten Pegunungan Bintang ini sedikit tertolong dengan keberadaan infrastruktur telekomunikasi yang dibangun oleh Telkomsel. pasca kehadiran sarana telekomunikasi di kota Oksibil pada tahun 2004, Kabupaten Pegunungan Bintang sudah mulai terbuka. Hubungan dengan dunia luar sudah dapat terjadi," ujar Untung. Sebelum jaringan telekomunikasi di sana, penduduk harus menyampaikan informasi secara estafet dari kampung ke kampung. Setelah itu dilanjutkan penyebaran informasi tersebut ke distrik lainnya dengan menggunakan jaringan radio Single Side Band (SSB) yang dimiliki oleh TNI. "Namun kini dengan keberadaan telekomunikasi, masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang sudah dapat menikmati layanan telekomunikasi sehingga mempermudah untuk dapat berhubungan dengan dunia luar," terang Untung gembira. Akan tetapi, infrastruktur telekomunikasi yang dibangun masih terbatas di beberapa kota seperti Oksibil, Kiwirok, Batom, Iwur, Teraplu dan Tinibil. Untung menyebut banyak kota memerlukan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Pegunungan Bintang yang mempunyai 34 distrik tersebut. Bukan hanya jumlah infrastruktur yang masih sedikit, kapasitas jaringan telekomunikasi yang dibangun pun terbilang sangat terbatas. Ia mengatakan kapasitas jaringan telekomunikasi di Kabupaten Pegunungan Bintang hanya untuk 120 handset saja. "Jika melebih dari 120 handset, layanan telekomunikasi yang hanya disediakan Telkomsel akan terganggu," ujarnya. Minimnya jaringan infrastruktur telekomunikasi yang memadai di wilayahnya, Untung pun menyesalkan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di hadapan Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu. "Mengenai siapa yang menyuruh Telkomsel membangun di daerah terpencil, pernyataan itu sangat menyakitkan dan menyinggung perasaan masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang," sesalnya. Menkominfo dinilai tidak peka terhadap penderitaan masyarakat di daerah terpencil dan terisolir yang ada di seluruh pelosok Indonesia. "Apakah masyarakat Papua ini bukan bagian dari NKRI? Berani tidak pak menkominfo bicara begitu di depan masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang? Jika berani, maka resikonya Papua akan lepas dari NKRI. Selama ini masyarakat Papua selalu teriak meminta untuk merdeka karena tidak adanya pemerataan pembangunan,” kata Untung. Untung pun menilai, komitmen membangun jaringan telekomunikasi yang dilakukan oleh operator di wilayahnya masih belum mencukupi. Tidak cukup hanya Telkomsel saja yang melayani. Operator lain pun diminta untuk ikut membangun di wilayahnya. Ia pun memohon agar Menkominfo mau mendorong operator telekomunikasi yang lainnya untuk dapat menggembangkan infrastrktur telekomunikasi di Kabupaten Pegunungan Bintang. Sehingga keterisolasian di Kabupaten Pegunungan Bintang dapat dikurangi sehingga perekonomian masyarakat yang berjumlah 133 ribu jiwa itu juga bisa meningkat. Baca juga : KECEWA PENERAPAN TARIF INTERKONEKSI BARU MOLOR, XL SURATI BRTI PERLEBAR EKOSISTEM 4G, BUNDLING SMARTPHONE XL DISKON SAMPAI RP 6 JUTA DITUNDA KOMINFO, INDOSAT BERSIKUKUH TERAPKAN TARIF BARU INTERKONEKSI

SHARE:

Apple Bakal Gelar WWDC 2024, Ungkap iOS 18 hingga Teknologi AI

Menantikan Sepak Terjang Shugo Watanabe Sebagai Presiden Direktur Baru Honda Prospect Motor