Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Aplikasi Terdesentralisasi Baru Sedang Dikembangkan oleh Meta
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Meta, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, kini sedang mengembangkan aplikasi terdesentralisasi berbasis teks yang diberi nama kode P92.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk berbagi pembaruan teks secara mandiri tanpa harus bergantung pada jejaring sosial konvensional. Namun, rincian tentang kapan aplikasi tersebut akan dirilis belum diumumkan oleh Meta.

Meta memastikan bahwa mereka sedang memperluas layanan jejaring sosial mereka dengan menjajaki jejaring sosial terdesentralisasi mandiri untuk berbagi pembaruan teks.

Baca Juga:
Meta Garap AI pada WhatsApp dan Messenger

Dalam sebuah pernyataan, Meta menjelaskan bahwa aplikasi terdesentralisasi baru ini memberikan peluang bagi kreator dan figur publik untuk berbagi pembaruan terkini tentang minat mereka.

Aplikasi terdesentralisasi baru ini, yang masih dalam tahap pengembangan, memungkinkan pengguna untuk masuk menggunakan kredensial Instagram mereka. Namun, ini bisa menjadi masalah bagi pengguna yang tidak ingin membagikan data mereka dengan aplikasi Meta lainnya.

Menurut sebuah laporan, kepala Instagram Adam Mosseri akan memantau proyek aplikasi terdesentralisasi ini. Meta juga telah melibatkan departemen hukum untuk mengendus masalah privasi awal sebelum aplikasi dipublikasikan.

Baca Juga:
Bikin Penguna Nyaman, Meta Rombak Fitur Iklan Facebook

Meta ingin membangun alternatif Twitter atau pesaing Mastodon, yang telah menjadi populer setelah Elon Musk mengambil alih Twitter. Mastodon adalah bagian dari Fediverse, yaitu jaringan server terdesentralisasi yang mendukung protokol ActivityPub.

Aplikasi terdesentralisasi baru dari Meta juga berencana untuk mendukung protokol ActivityPub, sehingga memudahkan pengguna untuk terhubung dengan instance lain seperti Mastodon.

Prev Next Page 1 of 2
SHARE:

Peminat Makin Banyak, Kenapa MG Belum Jual Maxus 9?

CEO Perusahaan Teknologi Investasi Triliunan ke Indonesia, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya