SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Kebanyakan Anda pasti sudah familiar dengan istilah jailbreak. Secara garis besar, jailbreak (atau root pada Android) adalah aktivitas pemberian akses terhadap software unauthorized untuk menjalankan kode tertentu pada perangkat. Biasanya, hal ini dilakukan untuk mengubah tampilan dan menjalankan aplikasi tak resmi.
Baca juga:
Apple Blokir Sejumlah Aplikasi Mining di App Store
Akan tetapi, perlu dipahami bahwa men-jailbreak iPhone juga punya efek negatif. Tak cuma lebih rentan diretas, menurut Apple, jailbreak juga bisa mengganggu ketahanan baterai dan performa gadget kesayangan Anda, tak dapat menjalankan aplikasi dan layanan bawaan Apple, serta tidak bisa memperbarui software.Baca juga:
Apple Cegah Aplikasi untuk Jual Kontak Pribadi
Yang paling fatal, garansi service gawai berlogo apel tergigit Anda yang sudah di-jailbreak tidak bakal berlaku di Apple store resmi. Untuk itulah, mengutip BusinessInsider.com (23/06/2018), Apple memperbarui dan merilis ulang dokumen peringatan agar pengguna iPhone tidak meng-install software apa pun guna membobol sistem operasinya.Baca juga:
Kalau dirunut, jailbreaking ini sudah terjadi sejak iPhone versi orisinal rilis 2007 silam dan masih dilakukan hingga sekarang. Hal ini salah satunya disebabkan oleh tidak adanya aturan yang mengatur tentang jailbreking. Di Amerika Serikat sendiri yang merupakan tanah kelahiran Apple, bahkan praktik jailbreaking masih legal.