Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Dituding Rusak Hidup Banyak Orang, Ini Pembelaan Facebook
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Layaknya pisau bermata dua, media sosial pun memiliki sisi positif dan negatif. Selain memungkinkan orang-orang yang terpisah jarak dan waktu untuk dapat saling berhubungan, medsos juga punya dampak buruk. Salah satu yang dikeluhkan oleh para peneliti dan pemerhati industri teknologi adalah bagaimana media sosial seperti Facebook telah mengubah bagaimana orang berperilaku dan mengekspresikan emosi. Namun, Facebook Inc. punya argumen tersendiri.

Baca juga:

Facebook Sesumbar Berhasil Kalahkan ISIS dan Al-Qaeda

Perusahaan yang digawangi Mark Zuckerberg itu menyatakan dalam pernyataan resminya bahwa platform media sosial bisa bermanfaat bagi penggunanya ketika mereka aktif dalam platform tersebut dibandingkan yang pasif. Aktif yang dimaksud di sini contohnya saling berkirim pesan alias berkomunikasi dengan teman. Sementara pengguna pasif adalah yang hanya men-scroll feed dan melihat posting orang lain.

Baca juga:

Game-game Seru Ini Segera Hadir di Facebook Messenger, Bersiaplah!

Sebuah riset oleh peneliti AS Maret lalu menemukan bahwa menggunakan layanan jejaring sosial minimal dua jam sehari berelasi dengan perasaan isolasi sosial. Akan tetapi, Facebook membantah riset itu dengan alasan dilebih-lebihkannya bahaya medsos yang ada dan peneliti terlalu mengesampingkan benefit dari medsos itu sendiri. Dari penjelasan VentureBeat (15/12/2017), sebenarnya tak hanya Facebook yang dituding menyebabkan pergeseran kebiasaan di tengah masyarakat. Medsos lain seperti Twitter, Snapchat, YouTube, serta Instagram yang telah diakuisisi Facebook juga dinilai sudah mempromosikan kebiasaan anti-sosial dan kecanduan pada penggunanya.

Baca juga:

Berani Pamerkan Kehebatan Anda dalam Main Game di Facebook Messenger?

Di samping serangan dari riset itu, beberapa waktu lalu mantan petinggi Facebook, Chamath Palihapitiya, dalam sebuah konferensi publik menyalahkan eks perusahaannya karena telah merusak masyarakat. Namun, Facebook berargumen bahwa Palihapitiya sudah enam tahun hengkang alias tak update lagi dengan inovasi-inovasi positif yang mereka berikan untuk orang banyak.  

SHARE:

Hampir 100% Konsumen E-commerce Sudah Tahu Adanya AI di Platform

Masuki Babak Grand Final, 17 Tim Akan Berebut Hadiah Rp 870 Juta di Axis Nation Cup