Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Google Munculkan George Peabody, Si Gigih nan Murah Hati
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Google Doodle hari ini, Jumat (16/03/2018), mungkin amat asing bagi sebagian netizen Tanah Air. Yang ditampilkan di laman utama Google Search itu adalah seorang pria berusia lanjut yang dikelilingi anak-anak dari beragam latar belakang serta buku pop-up di mana ada gedung-gedung. berjejer di dalamnya. Dari penelusuran redaksi, Google Doodle ini dihadirkan untuk memperingati George Peabody. Namun yang cukup membingungkan, ada dua tokoh terkenal dengan nama yang sama dan kontribusi yang mirip, yaitu George Peabody (1795-1869), yang berjuluk bapak filantropis modern, serta George Foster Peabody (1852-1938), bankir yang juga seorang filantropis.

Baca juga:

Google Pi Day, Saat Konstanta Matematika “Berulang Tahun”

Merujuk laman resmi Google Doodle, doodle art hari ini adalah untuk Google Foster Peabody. Ia adalah contoh bagaimana seseorang sejatinya bisa mengubah takdirnya sendiri dengan usaha yang keras. Terpaksa putus sekolah karena Perang Saudara di Amerika Serikat, Peabody mulanya bekerja di sebuah toko di New York sambil belajar secara otodidak di perpustakaan di Brooklyn setiap malam. Pria kelahiran 27 Juli 1852 itu juga aktif di gereja. Tak lama, ia menjadi mitra perusahaan investasi Spencer Trask & Company milik Spencer Trask, sahabatnya di gereja, dan menjadi perjalanan awal karir briliannya.

Baca juga:

Dua Media Besar Sudah Resah dengan Monopoli Facebook dan Google

Salah satu pencapaian Peabody di karirnya adalah menjadi anggota dewan direktur General Electric (GE) di tahun 1892. Bankir ini pun memiliki kedekatan dengan tokoh kenamaan J.P. Morgan, di mana Peabody menjadi mentor bisnisnya. Kepedulian Peabody dalam bidang pendidikan tampak dari kesediaannya menjadi salah satu pengasuh Hampton University, universitas yang identik dengan warga keturunan Afrika-Amerika. Ia mendirikan perpustakaan Peabody Collection berisi materi sejarah Afrika-Amerika terbesar di AS. Ia juga mendonasikan lahannya untuk dibangun Peabody Park di University of North Carolina.

Baca juga:

Google Assistant Kini Semakin Cerdas

Setelah pensiun di tahun 1906, pemilik mansion di Brooklyn itu juga aktif mendukung protes anti-perang dan hak pilih untuk wanita. George Foster Peabody meninggal pada 4 Maret 1983 dan menginspirasi adanya Peabody Award untuk mengapresiasi media massa dan jurnalis dari seluruh dunia.

SHARE:

Meta Cs Down, Sindiran Elon Musk Direspon Mark Zuckerberg

Kampanye Shopee Big Ramadan Sale Tahun Ini Lebih Lama Hingga 39 Hari