Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Intip Proses Perakitan Smartphone Asus di Pabrik Batam, Yuk Lihat!
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – PT. Sat Nusapersada memang sudah dikenal dalam memproduksi berbagai brand smartphone. Asus salah satunya. Mulai dari proses perakitan dan sebagainya dilakukan di pabrik yang berlokasi di Jl. Pelita VI. no.99, Batam, Kepulauan Riau ini. Kehandalan para pegawai pabrik ini dalam merakit smartphone menjadi alasan Asus untuk memproduksi ponsel mereka. Hampir semua smartphone Asus diproduksi di pabrik ini seperti Zenfone 2 dan Zenfone Live hingga ponsel baru yang akan diluncurkan pekan depan. Terdapat dua tahap perakitan yang dilakukan di pabrik tersebut yaitu Complete Knock-Down (CKD) dan Semi Knock-Down (SKD). Complete Knock-Down (CKD) merupakan proses perakitan yang dilakukan dari awal, mulai dari pemasangan komponen terkecil seperti mainboard yang diberi RAM dan sebagainya. Sementara SKD adalah proses pemasangan komponen besar saja seperti kamera, baterai, layar, cover dan lainnya ibarat sebuah puzzle.

Baca juga:

Kejutan Apa yang Diungkap Asus di Pabriknya di Batam?

“Untuk proses CKD jelas membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan SKD. Dalam proses CKD, kita melakukan proses solder untuk menyatukan komponen terkecil dalam mainboard. Jadi butuh ketelitian karena mainboard memiliki komponen yang sangat kecil,” Stanly Joseph, Manager Domestic Project PT. Sat Nusapersada memaparkan kepada Technologue.id di tengah kunjungan pabrik PT. Sat Nusapersada di Batam, Senin (19/04/2018). Stanly mengatakan bahwa sekitar 1 juta unit smartphone Asus dari berbagai seri yang dirakit di pabrik ini. Stanly memastikan bahwa proses produksi di pabrik tersebut dilakukan dengan standar quality control yang cukup baik. Kami tim Technologue.id sangat beruntung melihat proses perakitan smartphone Asus di Batam. Di pabrik tersebut, semua harus dalam keadaan steril dan bersih. Ada baju khusus yang kami gunakan untuk memasuki ruangan produksi. Dipastikan semua baju yang digunakan bebas dari debu. [caption id="attachment_31784" align="alignnone" width="706"] Rak komponen smartphone Asus (Donnie Pratama Putra/Technologue.id)[/caption]

Baca juga:

Asus: Kami Lebih Dulu Adopsi Triple Camera Dibanding Huawei

Terdapat banyak komponen hardware Asus dari yang terkecil hingga yang terbesar. Mulai dari mainboard, RAM, slot SIM Card, SLOT Micro SD, kamera, baterai, layar, kamera, casing dan lainnya. Komponen hardware diletakkan terpisah di sebuah wadah berbentuk bulat yang disimpan di sebuah rak. Terlihat berbagai mesin canggih untuk proses perakitan. Ada sebuah ruangan khusus yang disterilisasi untuk memasang komponen kecil. [caption id="attachment_31780" align="alignnone" width="706"] Komponen hardware samrtphone Asus (Donnie Pratama Putra/Technologue.id)[/caption] “Ruangan ini memiliki suhu yang berbeda dengan suhu ruangan pada umumnya dan sudah disterilisasi. Ini untuk memastikan komponen smartphone Asus terbebebas dari debu dan kotoran,” jelas Stanly. Semua proses perakitan dilakukan secara teliti oleh para pekerja profesional guna memastikan ponsel yang beredar di pasaran berfungsi dengan baik. Ada sebuah mesin yang dapat mendeteksi apakah komponen mengalami kerusakan sebelum maupun setelah dipasang. Setelah proses perakitan selesai, dilakukan beberapa tes. [caption id="attachment_31781" align="alignnone" width="706"] Mainboard smartphone Asus (Donnie Pratama Putra/Technologue.id)[/caption] “Kita lakukan tes audio dengan mendengarkan musik, tes suhu dan lainnya. Kemudian kita juga melakukan tes ekstrim seperti drop test. Biasanya kita menjatuhkan smartphone dari ketinggian beberapa meter selama dua kali menggunakan sebuah alat. Kita juga menggulingkan smartphone selama 50 smp 60 kali. Apabila sudah menjalani serangkaian tes dan ponsel masih berfungsi dengan baik, maka ponsel ini dinyatakan lulus tes dan siap dipasarkan,” tandas Stanly. [caption id="attachment_31786" align="alignnone" width="706"] Uji audio smartphone Asus (Donnie Pratama Putra/Technologue.id)[/caption]

Baca juga:

Gandeng Qualcomm, Apa yang Dihadirkan Asus pada Ponsel Barunya?

Stanley menuturkan bahwa untuk tes penyiksaan tidak semua smartphone, hanya beberapa unit saja. Untuk tes sound, kelayakan dan lainnya dilakukan secara menyeluruh ke semua smartphone. Setelah semua proses pengujian selesai, selanjutnya dilakukan proses pengemasan. Semua aksesoris dan smartphone dimasukan ke dalam box masing-masing. Kemudian box ponsel tersebut dimasukan ke dalam sebuah box berukuran besar lalu siap diantar ke distributor. [caption id="attachment_31778" align="alignnone" width="706"] Drop test smartphone Asus (Donnie Pratama Putra/Technologue.id)[/caption] “Untuk distribusi, kita menunjuk beberapa distributor di beberapa kota termasuk Jakarta,” tutup Stanly.

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun