Technologue.id, Jakarta – WhatsApp termasuk platform yang penuh kejutan. Contohnya, awal tahun lalu mereka sempat mematok tarif berlangganan untuk para penggunanya dengan harga 1 USD per tahun di saat Anda dan user lain mungkin telah terbiasa dengan layanan gratis berjangka yang mereka terapkan. Namun tiba-tiba, mereka menggratiskan layanannya lagi. Kali ini tanpa "drama" alias gratis selamanya.
Baca juga:
Sering Salah Kirim Pas Chatting? Ini Solusi dari WhatsApp
Walau begitu, aplikasi yang diakuisisi Facebook Inc. pada 2014 silam itu tak lantas menyerah untuk memonetisasi layanannya. WhatsApp kembali dengan konsep Business app, di mana perusahaan besar bisa memanfaatkan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan lebih mudah pada pelanggannya dengan biaya tertentu. Aplikasi WhatsApp Business sendiri telah tersedia di Play Store mulai Oktober ini kendati belum dirilis resmi. [caption id="attachment_22736" align="alignnone" width="673"] WhatsApp Business belum dirilis resmi (source: Play Store / WhatsApp Inc.)[/caption] Sekadar informasi, WhatsApp Business sendiri bisa di-install dalam satu perangkat dengan WhatsApp Messenger, tetapi tiap aplikasi harus menggunakan nomor yang berbeda. Selain itu, terdapat business profile yang dapat memudahkan customer menjangkau informasi terkait bisnis tersebut, seperti website dan lokasi.Baca juga:
Makin Banyak Orang di Dunia Kecanduan Smartphone, Ini Buktinya
Kendati belum dirilis resmi, belum lama ini sudah ada pelaku bisnis yang memanfaatkan layanan tersebut di Indonesia. Seperti redaksi kutip dari tweet seorang gadget reviewer dan tech influencer Tanah Air, @HerrySW, startup Ninja Van telah mencoba menghubungi yang bersangkutan selaku pelanggan untuk mengabarkan bahwa paket barang yang dipesannya di e-commerce sedang dikirimkan. [caption id="attachment_22734" align="alignnone" width="397"] WhatsApp Business sudah menyapa pengguna di Indonesia (source: Twitter / herrysw)[/caption] Ada sedikit perbedaan antara user WhatsApp biasa dan akun bisnis seperti Ninja Van di atas. Ya, seperti yang mungkin sudah Anda cermati, terdapat simbol centang yang mengisyaratkan pengguna premium atau terverifikasi WhatsApp. Tampilan ini persis dengan screenshot dari aplikasi WhatsApp Business.Baca juga:
Lebih Banyak Mana, Pengguna Instagram Stories Atau WhatsApp Status?
Mungkin saja, ini adalah konsep yang bakal menguntungkan sebagian besar aplikasi dengan user lebih dari 1 miliar itu. Soalnya bagi pengguna personal, tak ada biaya berlangganan yang harus mereka keluarkan untuk tetap chatting, berkirim file, hingga melakukan voice dan video call ke sesama pengguna WhatsApp. Sementara bagi pelaku bisnis, mereka bisa menjangkau pelanggannya secara efisien lewat WhatsApp karena instant messenger ini termasuk yang basis penggunanya terbesar di dunia.