Technologue.id, NTT – Penyedia ICT global Huawei mendukung proses transformasi digital di banyak negara melalui percepatan implementasi 5G. Seperti diketahui, konektivitas digital dan modern menjadi krusial dalam menyongsong era 5.0, di mana peran koneksi internet tak hanya membantu proses komunikasi, tetapi juga menunjang keterhubungan pada infrastruktur fisik.
Keunggulan Huawei dalam teknologi 5G telah membantu pembangunan jaringan 5G di 10 kota teratas di dunia dalam hal kecepatan koneksi jaringan. Selain itu, Huawei juga telah bekerja sama dengan 400 operator selular di seluruh dunia dalam menyediakan produk data storage dan solusi cerdas berbasis 5G. Pembangunan konektivitas 5G yang dilakukan Huawei telah menjadi urat nadi bagi kehidupan penduduk dari 700 smart city yang tersebar di lebih 100 negara dan regional.
Baca Juga:
Huawei Pererat Kolaborasi Wujudkan Transformasi Digital di Indonesia
Di Indonesia, Huawei bersama Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) dan Telkomsel berkolaborasi membangun jaringan 5G di Solo Technopark.
Kolaborasi pembangunan jaringan 5G di Solo Technopark dilaksanakan berbarengan dengan penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi yang melibatkan seluruh ekosistem digital di tanah air untuk mengeksplorasi 5G live use case terintegrasi sekaligus membahas mengenai perkembangan 5G terkini di seluruh dunia dalam hal penerapan jaringan, pengembangan pengguna, pembangunan ekosistem, pengalaman digital, aplikasi industri, dan nilai bisnis.
Baca Juga:
Huawei Perkuat Kolaborasi dan Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045
Selain jaringan 5G, Huawei juga memberikan dukungan pada jaringan Kereta Cepat Whoosh untuk menciptakan konektivitas modern bagi masyarakat urban di dua kota utama yakni, Jakarta dan Bandung. Dukungan ini dapat menjadi use case 360 yang tepat menggambarkan kontribusi besar Huawei terhadap ekspansi infrastruktur pemerintah yang mampu menciptakan efek multiplier bagi perekonomian nasional.
Pada proyek KA Cepat Whoosh, Huawei dan China Railway Signal and Communications (CRSC) berkolaborasi untuk membangun jaringan komunikasi berteknologi nirkabel di frekuensi 900 Mhz, sistem transmisi persinyalan serta data center untuk menunjang operasional di KA Cepat Whoosh yang memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer.