Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Refarming Kelar Lebih Cepat, Menkominfo Apresiasi Para Operator Seluler
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Telkomsel pada minggu lalu telah menutup prosesi penataan ulang (refarming) pita frekuensi seluler 2,1 GHz di Indonesia. Anak perusahaan Telkom Indonesia itu mempamungkaskan capaian yang juga telah dilakukan operator lain, yakni Indosat Ooredoo dan XL Axiata. Proyek refarming ini faktanya hanya menelan waktu selama 143 hari, yaitu dari 21 November 2017 sampai 12 April 2018. Refarming frekuensi 2,1 GHz tuntas lebih cepat dari jadwal yang dicanangkan.

Baca juga:

Telkomsel Pamungkaskan Program Refarming 2,1 GHz

"Terima kasih kepada teman-teman operator dan SDPPI atas pelaksanaan refarming 2.1 GHz. Ada 42 cluster yang dilakukan refarming. Dulu saya sampaikan refarming akan selesai akhir April, tapi ternyata pertengahan April bisa selesai. Dengan refarming layanannya ngga lemot lagi, tidak padat lagi. Itu tujuan kita tambahkan frekuensi," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dalam keterangan resminya (16/04/2018). Selain operator dan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), stakeholder yang turut berkontribusi dalam keberhasilan refarming ini, seperti Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), yang melakukan pendampingan sejak awal proses refarming ini.

Baca juga:

Lebih Cepat, XL Axiata Rampungkan Refarming 2,1 GHz

[caption id="attachment_31590" align="alignnone" width="673"]Refarming Kelar Lebih Cepat, Menkominfo Apresiasi Para Operator Seluler Menkominfo, Rudiantara (empat dari kiri), bersama perwakilan operator dalam konferensi pers refarming 2,1 GHz (eksklusif / Technologue.id)[/caption] Disinggung sedikit oleh pria yang karib dipanggil Chief RA itu, refarming ini bertujuan agar diperoleh penetapan pita frekuensi radio yang berdampingan (contiguous) untuk seluruh penyelenggara jaringan bergerak seluler pengguna pita frekuensi radio 2.1 GHz. Dengan demikian, setiap operator memiliki keleluasaan dalam memilih teknologi seluler dan jenis pengkanalan yang paling sesuai dengan kondisi traffic layanan selulernya pada suatu area tertentu.

Baca juga:

Mengapa Indosat Buru-buru Rampungkan Penataan Ulang Pita Frekuensi 2,1 GHz?

Muaranya, masyarakat pengguna layanan seluler ditargetkan dapat menikmati kualitas telekomunikasi yang lebih baik, khususnya pada wilayah-wilayah yang mengalami kepadatan jaringan (congestion).

SHARE:

Manfaatkan Big Data Sampai AI, Chery Kembangkan Ekosistem Otomotif Ramah Lingkungan

Perjalanan Suzuki Carry Jadi 'Angkot' Andalan Masyarakat Indonesia