Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Tergerus Smartphone, Begini Kondisi Pasar Desktop Komersial
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Segmen komersial masih dinilai prospektif bagi pertumbuhan bisnis desktop personal computer (PC). Kerap diprediksi mengalami penurunan akibat penetrasi smartphone, namun pasar desktop PC terutama untuk konsumen kelas korporat tetap terpantau stabil.

Baca juga:

Dell Luncurkan Tiga PC OptiPlex AIO, Mulai dari Rp12 Jutaan

Hal tersebut diutarakan oleh Primawan Badri, Commercial Client Solutions Director Dell Indonesia. Ia menyebut penggunaan desktop masih dibutuhkan meski saat ini era kerja menuntut mobilitas. "Hampir 50 persen dari commercial PC masih berupa desktop PC. Bentuknya juga sudah bermacam-macam, ada yang micro sampai yang All-In-One," ujarnya, di acara peluncuran Dell OptiPlex 2018, di Jakarta, Rabu (03/10/2018).

Baca juga:

Rebranding, Laptop Gaming Dell G-series Mulai Harga Rp12 Jutaan

Dari kategori desktop PC, Dell mempunyai seri OptiPlex untuk menyasar business segment. Prima menyebut pertumbuhan penjualan seri OptiPlex sangat baik selama 25 tahun ini. "OptiPlex pertama kali diluncurkan pada tahun 1993. Dari tahun itu sampai saat ini, sebanyak 235 juta perangkat OptiPlex telah di-shipped. Yang artinya, hampir sepuluh juta unit (dikirim) per tahunnya. Ini jumlah yang sangat besar sekali. Untuk tahun 2018 ini saja, kita sudah shipped sebelas juta unit. Kalau dihitung, setiap tiga detik, satu unit OptiPlex di-booked secara global," jelas Prima.

Baca juga:

Dell Luncurkan Dua Laptop Garang, Harga di Atas Rp30 Jutaan!

Form factor desktop PC pun mengalami evolusi. Semakin ke sini semakin ringkas. Hal ini menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan end-user. Komposisi portfolio perangkat commercial PC di Dell sendiri sebesar 70 persen, selebihnya untuk consumer PC. Pelaku industri yang memakai perangkat besutan produsen elektronik asal Amerika Serikat tersebut antara lain finance, pertambangan, perusahaan telekomunikasi, hingga pemerintahan.

SHARE:

Apple Bujuk Indonesia dengan Investasi Rp1,5 Triliun Demi iPhone 16

Popularitas Earbuds Bikin Apple Suntik Mati Adaptor Lightning ke 3.5mm?