Technologue.id, Jakarta - Twitter dikenal dengan logo burung berwarna biru yang telah membawanya hingga ratusan juta pengguna di seluruh dunia saat ini. Media sosial yang berdiri sejak 2006 itu bakal ubah logo di bawah kepemimpinan Elon Musk.
Elon Musk tampak ingin menjauhkan perusahaan dari citra lamanya. Ia ingin memusnahkan lambang burung dan menggantinya dengan sesuatu yang memiliki gambar X.
Baca Juga:
Fitur Telegram Stories Hadir untuk Pengguna Premium Berbayar
Gambar X ini merujuk pada nama bisnis Twitter, X Corp, dikutip dari Techspot. Perubahan logo ini diketahui dari tweet Musk. "Dan segera kami akan mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan, secara bertahap, semua burung," tulisnya.
Miliarder itu juga memberi pengguna kesempatan untuk mendesain logo baru dan mencatat bahwa "Jika logo X yang cukup bagus diposting malam ini, kami akan menayangkannya di seluruh dunia besok."
Musk kemudian memposting gambar X yang berkedip-kedip dan mengonfirmasi dalam obrolan audio Twitter Spaced bahwa logo tersebut akan diubah, sesuatu yang menurutnya seharusnya sudah dilakukan sejak lama.
Sekadar informasi, logo Twitter yang mulai menunjukkan gambar burung dalam bentuk aslinya pada tahun 2010. Asal usul nama Twiter dari salah satu pendirinya, Biz Stone yang berasal dari Boston dan penggemar berat Boston Celtics serta mengidolakan Larry T. Bird, sang legenda pemain bola basket.
Bird atau burung diartikan sebagai hewan yang memiliki suara cepat dan singkat sebagaimana tweet yang memiliki makna serup.
Situs web Twitter masih menyatakan bahwa logonya adalah "aset perusahaan yang paling dikenal", itulah sebabnya perusahaan "sangat melindunginya".
Baca Juga:
Tren Belanja Online Kebutuhan Anak di Tokopedia, Dari Makanan Bayi Hingga Buku Cerita
Perubahan-perubahan mulai digencarkan oleh Elon Musk pasca akuisisi terhadap Twitter di Oktober 2022. Seperti diketahui, Twitter berada di bawah banyak tekanan saat ini.
Musk memberhentikan sebagian besar staf perusahaan dan melonggarkan kebijakan moderasinya yang telah membuat banyak pengiklan ketakutan.