Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
4 Tren Keamanan Siber Tahun 2019
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Avast memberikan rincian tentang tren keamanan terbesar yang akan dihadapi konsumen pada tahun 2019 sesuai data yang dikumpulkan oleh tim Avast Threat Labs. Hal ini tertuang dalam Laporan Lansekap Ancaman tahunannya. Tim Avast Threat Labs menemukan hampir sekitar satu juta file baru setiap hari dan mencegah dua miliar serangan setiap bulannya. Kegiatan ini memberikan wawasan penting berkenaan dengan ancaman yang paling umum, serta kemampuan memetakan tren untuk memprediksi serangan yang akan terjadi di masa mendatang. Beberapa tren keamanan inti yang akan berevolusi atau terus berdampak pada konsumen di tahun 2019, antara lain:

Baca Juga: Semakin Inovatif, Berikut 5 Tren Teknologi Tahun Depan

1. Kemunculan Adversarial AI Avast memperkirakan munculnya kategori serangan yang dikenal dengan nama 'DeepAttacks', yang menggunakan AI-generated content untuk menghindari kontrol keamanan AI. Pada tahun 2018, tim Avast mengamati banyak contoh para peneliti menggunakan algoritma adversarial AI untuk membodohi masyarakat. Contohnya termasuk video palsu Obama yang dibuat oleh Buzzfeed. Dalam video tersebut, Presiden Obama terlihat menyampaikan kalimat palsu, dengan cara penyampaian yang meyakinkan. Avast juga telah menemukan beberapa contoh dari adversarial AI yang dengan sengaja mengacaukan algoritma pendeteksian objek yang paling cerdas, seperti memanipulasi algoritme untuk berpikir bahwa tanda berhenti merupakan tanda batas kecepatan 45-mph. Di tahun 2019, Avast memprediksi DeepAttacks akan lebih banyak disebar secara umum dalam upaya menghindari deteksi manusia dan pertahanan cerdas. 2. Ancaman IoT Akan Menjadi Lebih Canggih Tren ke arah perangkat pintar akan sangat menonjol di tahun-tahun mendatang, sehingga akan sulit untuk membeli peralatan atau elektronik rumah yang tidak terhubung ke internet. Penelitian Avast menunjukkan bahwa faktor keamanan sering menjadi pemikiran dalam pembuatan perangkat-perangkat ini. Sementara perangkat pintar yang popular sering memberikan opsi keamanan yang tertanam atau menyatu pada perangkat, ada pula beberapa produsen yang melakukan penghematan mengenai keamanan ini dengan tujuan menjaga biaya tetap rendah untuk konsumen atau karena produsen tersebut tidak ahli dalam bidang keamanan. Sejarah cenderung untuk terulang, jadi kita akan melihat bagaimana malware IoT terus berevolusi dan menjadi lebih canggih dan berbahaya, mirip dengan bagaimana malware PC dan ponsel berkembang

Baca Juga: Avast Secure Browser Diluncurkan, Janjikan Keamanan Data Ekstra

3. Serangan Router Akan Semakin Maju Router telah terbukti menjadi target yang mudah dan marak bagi gelombang serangan yang terus bertambah. Avast tidak hanya melihat peningkatan malware berbasis router pada tahun 2018, tetapi juga perubahan dalam karakteristik serangan tersebut. Di tahun 2019 ini, Avast memprediksi peningkatan pembajakan router yang digunakan untuk mencuri kredensial perbankan, misalnya, di mana router yang terinfeksi menyuntikkan frame HTML berbahaya ke halaman web tertentu saat ditampilkan di ponsel. Elemen baru ini dapat meminta pengguna seluler untuk memasang aplikasi perbankan baru, misalnya, dan aplikasi jahat ini kemudian akan menyimpan pesan autentikasi. Router akan terus digunakan sebagai target serangan, tidak hanya untuk menjalankan scripts kriminal atau memata-matai pengguna, akan tetapi juga bertindak sebagai tautan perantara dalam serangan berantai. 4. Evolusi Ancaman Seluler Di tahun 2019, taktik terkenal seperti periklanan, phishing, dan aplikasi palsu akan terus mendominasi lansekap ancaman seluler. Pada tahun 2018, Avast melacak dan menandai banyaknya aplikasi palsu yang menggunakan platform apklab.io Avast. Beberapa aplikasi palsu ini bahkan ditemukan di Google Play Store. Aplikasi palsu adalah 'zombie' dalam keamanan seluler, aplikasi palsu ini menjadi begitu umum sehingga aplikasi ini nyaris tidak menjadi bahasan utama ketika aplikasi palsu baru tersebut muncul untuk menggantikan aplikasi yang sudah ditandai untuk dihapus. Aplikasi palsu ini akan terus bertahan sebagai tren di tahun 2019 dan akan diperburuk oleh versi palsu dari aplikasi populer yang melakukan putaran di Google Play Store.

Baca Juga: Waduh, 22 Aplikasi Populer di Play Store Ini Ternyata Berisi Malware!

Pada tahun 2018, kembalinya Trojan perbankan juga sangat menonjol untuk segi mobile. Tumbuh sebesar 150 persen dari tahun ke tahun, dari yang awalnya hanya tiga persen menjadi lebih dari tujuh persen, dari keseluruhan deteksi yang Avast termukan di seluruh dunia. Meskipun mungkin tidak digolongkan sebagai perubahan besar dalam segi volume secara keseluruhan, Avast percaya bahwa kriminal di dunia maya menemukan perbankan sebagai cara yang lebih dapat diandalkan untuk menghasilkan uang daripada cryptomining. “Tahun ini, kita merayakan peringatan 30 tahun World Wide Web. Setelah 30 tahun yang singkat dan lansekap ancaman secara eksponensial menjadi sangat kompleks, dan permukaan serangan yang tersedia tumbuh lebih cepat daripada yang ada di titik lain dalam sejarah teknologi.” kata Ondrej Vlcek, President of Consumer Avast. Ia mengatakan, virus PC masih merupakan ancaman global yang kini telah bergabung ke lebih banyak kategori malware yang memberikan lebih banyak serangan. "Orang-orang mendapati lebih banyak dan beragam jenis perangkat yang terhubung, artinya hampir di setiap aspek kehidupan, kita dapat dihantui oleh serangan. Melihat kedepannya di 2019, tren ini menunjukkan akan adanya ancaman yang lebih besar melalui perluasan dari permukaan ancaman,” imbuhnya.

SHARE:

Hampir 100% Konsumen E-commerce Sudah Tahu Adanya AI di Platform

Masuki Babak Grand Final, 17 Tim Akan Berebut Hadiah Rp 870 Juta di Axis Nation Cup