Technologue.id, Las Vegas – Kemeriahan CES 2018 mendadak memudar gara-gara mendadak terjadi pemadaman listrik sekitar pukul 11.15 pagi waktu setempat. Ratusan ribu pengunjung yang telah memadati Las Vegas Convention Center pun terganggu, begitu juga dengan perusahaan dan startup yang sudah hadir atau menyewa stand di sana. Alhasil, tak sedikit yang menyayangkan, bagaimana bisa gelaran teknologi terbesar di awal tahun ternyata tak bisa memenuhi kebutuhan standar industri teknologi: listrik. Di Twitter, cuitan dengan tagar #CESBlackout pun ramai.
Baca juga:
Samsung Sudah Bisa “Sulap” Tembok Jadi TV!
Dalam tagar tersebut, sejumlah netizen menilai bahwa pemadaman listrik di ajang sekelas CES adalah sebuah ironi. Sebab, sebagian inovasi atau teknologi canggih yang dipamerkan di sana menjadi tak berguna ketika tak ada listrik. Kendati demikian, ada juga warganet dan perusahaan teknologi yang menanggapinya dengan tweet santai atau bernada candaan. Akun resmi Intel, misalnya, bercuit kalau Blackout (atau pemadaman listrik dalam bahasa Indonesia) adalah inovasi terbesar di CES 2018 setelah jaringan 5G. [caption id="attachment_26213" align="alignnone" width="673"]

Baca juga:
Tak Perlu Mukjizat, Siapa Pun Kini Bisa “Berkomunikasi” dengan Anjing
Ada juga Texas Instruments yang melucukan situasi CES 2018 yang gelap gulita itu dengan memublikasikan tampilan stand mereka dibandingkan ajang CES dua tahun sebelumnya. [caption id="attachment_26214" align="alignnone" width="673"]

Baca juga:
Sementara itu, Consumer Technology Association (CTA) selaku penggagas CES menjelaskan pada redaksi bahwa pemadaman ini dikarenakan oleh hilangnya daya yang menyuplai venue. Walaupun membutuhkan waktu hingga lebih dari satu jam, power telah sepenuhnya dipulihkan berkat bantuan dari NV Energy dan para kru CES 2018. "Prediksi awal, penyebabnya adalah kondensasi dari hujan deras yang menimbulkan flashover pada salah satu fasilitas transformator," jelas CTA (10/01/2018).