Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Google Kembangkan Fitur Anti-tracking di Android, Lebih Longgar dari iOS
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Google sedang mengembangkan fitur perlindungan keamanan pengguna dari penjualan data pribadi.

Menurut Bloomberg, Google dilaporkan tengah mengerjakan fitur yang dapat membatasi pengumpulan data dan pelacakan lintas aplikasi untuk sistem operasi Android. Proyek ini masih dalam tahap diskusi awal. Namun, perusahaan bermaksud untuk menemukan solusi yang tidak seketat Apple agar tidak sepenuhnya mengasingkan mitra periklanannya.

Baca Juga:
Google Kembangkan Sistem Operasi Ringan

Meskipun sumber Bloomberg belum mengungkapkan banyak detail tentang upaya Google, mereka mengatakan raksasa teknologi itu kemungkinan tidak akan meminta pengembang untuk menerapkan data apa sajakah yang akan dilacak.

Seorang juru bicara Google mengatakan bahwa raksasa mesin pencari itu "selalu mencari cara untuk bekerja dengan developer aplikasi untuk meningkatkan standar privasi sambil memperkuat ekosistem aplikasi yang didukung iklan yang sehat."

Namun, sumber anonim mengungkapkan bahwa Google sebenarnya ingin menemukan keseimbangan antara konsumen dan pengembang yang sadar privasi serta kebutuhan keuangan pengiklan.

Tak ayal, Google merupakan salah satu perusahaan iklan digital terkaya, yang meraup lebih dari US$ 100 miliar setiap tahun. Hal ini berbeda dengan peraturan milik Apple.

Baca Juga:
Fitur Baru Google Play Store Tampilkan Urutan Aplikasi Trending

Sebelumnya, Apple telah mengumumkan pembaruan platform selulernya, iOS, akan menyertakan alat App Tracking Transparency yang akan memungkinkan pengguna iPhone mengontrol privasi mereka.

Fitur ini mewajibkan pengembang untuk meminta izin pengguna untuk mengumpulkan kode Identifikasi untuk Pengiklan perangkat mereka, dengan peningkatan iOS yang akan datang. Kode tersebut memungkinkan pengiklan untuk melacak aktivitas pengguna di seluruh aplikasi dan situs web, memungkinkan mereka untuk menayangkan iklan bertarget.

Apple ingin menerapkan kebijakan baru dengan pada iOS 14, tetapi memutuskan untuk menunda untuk memberi pengembang lebih banyak waktu untuk menyesuaikan.

SHARE:

Pria Divonis 18 Tahun Penjara Akibat Pakai AI Bikin Konten CSAM

Ini Alasan iPhone 16 Dilarang Dijual di Indonesia