SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Kursi CEO resmi di Intel masih kosong sampai saat ini. Namun, hal itu tidak menghentikan perusahaan untuk melakukan transaksi besar dengan mengakuisisi perusahaan lain. Produsen yang terkenal dengan chipset-nya itu baru melakukan langkah strategis, dengan mengakuisisi eASIC, sebuah pabrikan semikonduktor yang dapat dikustomisasi saat produksi. Chip eASIC yang dapat digunakan dalam lingkungan nirkabel dan cloud.
Baca juga:
CEO Mundur, Bagaimana Nasib Intel?
eASIC, yang didirikan pada tahun 1999, diharap akan memperkuat bisnis programmable chipset Intel. Di pasar chip, Intel bersaing untuk memenangkan pasar silikon terbesar, akibat ledakan data dan kebutuhan untuk memproses, menganalisis, menyimpan, dan sharing. “Ini adalah permainan yang sangat strategis bagi kami,” kata McNamara Dan McNamara, wakil presiden dan manajer umum divisi solusi programmable di Intel, dalam wawancara yang dikutip dari VentureBeat.com (12/07/2018). "Ini adalah kelanjutan dari fokus data-sentris yang lebih luas di Intel."Baca juga:
Akhir Tahun 2018, Intel Bakal Punya Prosesor 28-Core
Seluruh aset teknologi dan pekerja eASIC yang berjumlah 120 orang akan menjadi bagian dari Programmable Solutions Group (PSG) Intel, yang dibangun perusahaan setelah mengakuisisi Altera pada tahun 2015 senilai US$16,7 miliar (Rp240 triliunan). Altera adalah produsen sirkuit terpadu field programmable gate arrays (FPGA), yang bakal dipadukan dengan teknologi eASIC, ungkap McNamara. Dalam beberapa tahun terakhir, FPGA telah diadopsi dalam aplikasi data center. FPGA tumbuh pesat karena fleksibilitas dan kinerja real-time. Perangkat ini dapat diprogram kapan saja - bahkan setelah chip dikirim ke pelanggan. FPGA berisi blok logika, memori, dan blok pemrosesan sinyal digital yang dapat mengimplementasikan fungsi apa pun yang diinginkan, karena memiliki throughput yang sangat tinggi dan latensi yang sangat rendah. Hal ini membuat FPGA ideal untuk banyak aplikasi cloud dan edge yang penting.Baca juga:
Karena laris di pasaran, pendapatan Programmable Solutions Group dari Intel telah meningkat dua digit karena pelanggan menggunakan FPGA untuk mempercepat kecerdasan buatan dibandingkan dengan aplikasi lain, kata McNamara. Intel dan eASIC sebenarnya telah bekerja sama sejak tahun 2015, ketika perusahaan mulai memberikan desain ASIC ke Intel untuk chip Xeon. McNamara menegaskan bahwa Intel tidak pernah berinvestasi dalam eASIC tetapi telah beberapa kali mempertimbangkan ide, termasuk langkah mengakuisisi. Apalagi, klien eASIC berasal dari kalangan 'kelas kakap'. Pelanggan eASIC mencakup sejumlah vendor yang bekerja di industri komunikasi, termasuk Huawei, NEC, Violin Memory, Seagate, Microsoft, Flir Systems, dan Arm.