Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Qualcomm dan Huawei: Lebih Cocok Jadi Mitra Ketimbang Rival
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Bersaing di industri teknologi kerap tidak memandang siapa lawan siapa kawan. Tahun ini saling menjatuhkan, tapi siapa kira tahun selanjutnya malah menjalin kerjasama. Atau bahkan sebaliknya. Dua raksasa teknologi yang sering dipertemukan dalam duel bisnis adalah Qualcomm dan Huawei. Keduanya adalah pemimpin teknologi dalam segmen wireless dan telah banyak berinvestasi dalam 5G. Mereka sering diadu satu sama lain dalam diskusi politik, keuangan, dan bahkan dalam industri teknologi sendiri. Namun, kenyataannya adalah bahwa kedua perusahaan itu saling melengkapi satu sama lain dan bekerja bersama lebih sering ketimbang mereka bersaing satu sama lain. Menyadur TechNewsWorld.com (31/05/2018), begini bukti "kedekatan" Qualcomm dan Huawei.

Baca juga:

Qualcomm Siapkan Snapdragon 850 untuk PC Berbasis Windows

Fokus Bisnis Berbeda Qualcomm dan Huawei berasal dari berbagai ujung ekosistem nirkabel. Qualcomm pada satu waktu menyediakan segalanya, mulai dari handset hingga peralatan telekomunikasi, yang selalu terfokus terutama pada penyediaan teknologi dalam bentuk kekayaan intelektual dan chipset untuk kategori mobile device. Pesaing kuat Qualcomm adalah pemasok IP dan semikonduktor lainnya seperti Texas Instruments dan Infineon (sekarang bagian dari Intel). Melalui beberapa generasi wireless yang lalu, banyak pesaing awal Qualcomm telah keluar dari pasar walau bermunculan juga pemain baru, seperti MediaTek dan Spreadtrum. Selain itu, banyak vendor smartphone terkemuka, termasuk Apple dan Samsung, telah mulai mengembangkan chipset mereka sendiri untuk bersaing dengan Qualcomm. Huawei, di sisi lain, memasuki pasar sebagai penyedia peralatan telekomunikasi yang bersaing dengan perusahaan seperti Ericsson, Lucent dan Nortel. Terus berkembang, Huawei saat ini memiliki unit bisnis yang lebih beragam. Perusahaan asal China itu menyediakan berbagai macam produk dan layanan, mulai dari smartphone hingga ke layanan cloud data center. Meski dengan cepat menjadi pemasok smartphone terbesar ketiga di seluruh dunia, tetapi menyediakan peralatan infrastruktur wireless tetap menjadi jangkar bisnisnya.

Baca juga:

Huawei Siapkan Chipset Flagship, Kirin 1020?

Wireless Standards Karena titik fokus mereka yang berbeda, Qualcomm dan Huawei telah bekerja dengan perspektif 5G yang berbeda – Qualcomm terutama dari sisi perangkat seluler, sementara Huawei dari sisi infrastruktur. Lebih penting lagi, kedua perusahaan telah berkolaborasi melalui 3GPP untuk mengembangkan standar wireless masa depan. Keduanya telah banyak berinvestasi dalam standar 5G dan teknologi terkait di seluruh industri. Seperti diketahui, investasi besar akan terus mempercepat pengembangan dan adopsi teknologi wireless baru. Di luar standar wireless, kedua perusahaan telah berkolaborasi di perangkat seluler. Meski Huawei telah mengembangkan chipset Kirin sendiri untuk digunakan di smartphone dan tablet melalui anak perusahaan HiSilicon yang sepenuhnya dimiliki, ia nyatanya masih menggunakan chipset dari pihak ketiga seperti MediaTek dan Qualcomm untuk beberapa platformnya. Pada pertemuan analis Huawei baru-baru ini, nama Qualcomm disebut setidaknya selusin kali sebagai mitra utama. Jadi, terlepas dari retorika politik, kedua perusahaan ini merupakan mitra teknologi yang sangat dekat.

Baca juga:

Akhir 2018, Qualcomm Siap Produksi Chipset 7 nm

Perlindungan IP Hal yang sama dapat dikatakan di seluruh industri elektronik. Untuk melakukan bisnis di China, perusahaan asing harus bermitra dengan pemain setempat, karena biasanya menghasilkan pembentukan entitas baru sebagai perusahaan patungan (joint venture). Keprihatinan terbesar seputar perjanjian ini adalah perlindungan IP di China. Meski perlindungan IP masih menjadi perhatian, pemerintah Tiongkok telah membuat langkah besar dalam melindungi dan menegakkan IP dari entitas asing selama dekade terakhir. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan posisi China di segmen teknologi tinggi, terutama karena vendor setempat menjadi lebih menonjol dalam teknologi IP. Hampir tidak mungkin mengembangkan solusi elektronik tanpa memanfaatkan sumber daya dari beberapa perusahaan di berbagai wilayah, terutama AS dan China. Sebagian besar perusahaan teknologi terkemuka, seperti Huawei dan Qualcomm, memiliki sumber daya rekayasa di banyak negara di seluruh dunia. Sebagian besar perangkat seluler memerlukan IP, semikonduktor, desain sistem, sumber daya manufaktur dan perangkat lunak dari perusahaan lain di seluruh dunia. "Coopetition" adalah istilah umum di antara perusahaan-perusahaan dalam industri elektronik.  Namun untuk Qualcomm dan Huawei, hubungan itu berarti tetap berkompetisi sembari bekerja sama.

SHARE:

WhatsApp Kembangkan Fitur In-app Dialer Tanpa Simpan Nomor HP

Qualcomm Luncurkan Snapdragon X Plus untuk Perkuat Lini PC