Technologue.id, Jakarta – Kuartal kedua 2018 menjadi pembuktian Xiaomi. Di klasemen pasar smartphone Indonesia, vendor asal Tiongkok itu berhasil menguntit ketat Samsung yang ada di puncak dengan persentase yang tak terpaut jauh. Xiaomi pun mengungguli brand lain macam Oppo dan Vivo. Produsen yang lekat dengan warna oranye itu kini menggenggam 25 persen pangsa pasar Tanah Air. IDC menyatakan, market share Xiaomi saat ini telah jauh melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni saat masih 3 persen.
Baca juga:
Xiaomi Perbaiki Cacat Software di Kamera Pocophone F1
Di sisa tahun 2018 ini, bukan tidak mungkin kalau rapor Xiaomi bisa lebih baik lagi. Sebab, mereka konsisten menghadirkan produk-produk menggiurkannya untuk konsumen Indonesia, sebut saja Pocophone F1 atau Redmi 6 dan 6A yang baru masuk beberapa hari lalu. Risky Febrian, Market Analyst, IDC Indonesia, menjelaskan, "Xiaomi, yang sempat kesulitan untuk tumbuh, telah muncul dari kuda hitam di pasar smartphone Indonesia menjadi pemain besar setelah Samsung."Baca juga:
Perkenalkan Pocophone F1, Smartphone Jagoan Berprosesor Snapdragon 845
"Dibandingkan strategi Oppo dan Vivo, Xiaomi – yang kampanye pemasarannya tak heboh dan menerapkan margin yang tipis untuk mitra kanal mereka – mampu menyuplai handset dengan harga yang kompetitif dari segi spesifikasi dan harga ke pasaran, sehingga memberikan nilai tambah pada konsumen," tambahnya (07/09/2018). Di sisi lain, pada Q2 2018, market share tiga vendor lain di daftar lima teratas IDC merosot. Mereka adalah Samsung (32 persen menjadi 27 persen), Oppo (24 persen menjadi 18 persen), dan Advan (9 persen menjadi 6 persen). Sementara Vivo justru naik, dari 3 persen menjadi 9 persen.Baca juga:
Secara total, pengapalan smartphone di Indonesia mencapai 9,4 juta unit pada Q2 2018. Masih menurut IDC, shipment ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah industri smartphone dan naik 22 persen dari Q1 2018 serta 18 persen dari Q2 2017.